Judul : Belajar Dari Pohon Kelapa
Oleh : Umi Ani Jusida
Pada zaman dahulu, ada sebuah Pohon Kelapa, seekor Penyu dan seekor
Burung Pipit. Mereka bertiga adalah sahabat baik. Saat itu mereka sedang
berkumpul di tepi pantai. Mereka sedang berbagi cerita tentang kehidupan mereka
masing-masing. Kemudian mereka berencana untuk pergi ke suatu tempat untuk
melihat pemandangan baru, merasakan suasana baru dan mendapatkan pengalaman
baru.
Beberapa tahun kemudian, mereka berkumpul kembali di tempat yang
sama. Tibalah saatnya mereka saling berbagi cerita. Pertama, giliran Burung
Pipit yang bercerita. Ia menceritakan apa yang telah dilihatnya selama beberapa
tahun. Di dalam beberapa tahun itu ia telah terbang sejauh yang ia mau. Ia
terbang sampai ke benua Amerika. Di sana ia melihat orang-orang dengan kulit
putih dan mata coklat. Burung tersebut kemudian melewati gunung-gunung yang
tinggi, perbukitan, melihat hamparan sawah yang luar nan hijau, melewati
pepohonan yang rindang dan sesekali bertengger di sana. Dari atas, ia juga
melihat sungai berliku, hutan yang tampak hijau sejauh mata memandang. Bukan
hanya itu, ia juga melihat barisan rumah dan gedung-gedung tinggi pencakar
langit.
“Waaah… sepertinya menyenangkan sekali terbang dengan ketinggian
seperti itu. Bisa melihat gunung-gunung, perbukitan, bangunan tinggi pencakar
langit dan hamparan sawah”. Ucap Si Penyu.
Sekarang giliran Penyu yang bercerita.
“Selama beberapa tahun ini, aku berenang melewati samudra, sampai
ke perairan Eropa dan melihat gedung-gedung megah di sana. Melihat orang-orang
dengan mata berwarna biru, coklat dan sebagainya. Ketika aku melewati Samudra
Pasifik Selatan dan Samudra Hindia. Aku melihat ada sebuah benua kecil di
tengah-tengah antara Samudra Pasifik Selatan dan Samudra Hindia. Mereka bilang
benua kecil itu bernama Australia”. Pohon Kelapa dan Burung Pipit terkesima
dengan cerita Penyu. Kemudian Penyu pun melanjutkan ceritanya.
“Tahukah kalian? Aku juga mendapat informasi mengenai iklim di sana
dari teman-teman laut baruku di sana. Kata mereka, ketika Amerika Serikat
sedang mengalami musim dingin, maka Australia sedang menikmati musim panas yang
hangat dan cerah. Aku juga melihat hewan berkantung. Teman baruku bilang itu
namanya kanguru. Ya.. hewan berkantung khas Australia. Tahukah kalian, aku juga
melihat secara langsung terumbu karang yang terpanjang di dunia, yaitu Great
Barrier Reef. Menyenangkan sekali bisa singgah di benua kecil itu. Kata
temanku, benua Australia adalah benua terkecil di dunia”.
“Waaah, beruntung sekali kamu bisa ke sana wahai Penyu”, ucap Pohon
Kelapa
“Waah, pasti menyenangkan berenang melewati samudra dan sampai di
beberapa perairan di dunia”. Ujar Burung Pipit
Sekarang giliran sebuah Pohon Kelapa yang bercerita.
Kalian tahu, ia ingin sekali terbang seperti Burung Pipit. Terbang tinggi
bebas ke mana saja hatinya ingin melihat dunia. Namun ia hanya sebatang Pohon
Kelapa. Tidak bisa kemana-mana. Sebenarnya ia pun ingin sekali seperti Penyu,
berenang melewati samudra dan melihat belahan dunia yang lain. Tapi apa daya,
ia hanya bisa berdiri di tempat yang sama. Ya.. tempat di mana ia tumbuh,
berbuah dan akhirnya kelak akan mati. Faktanya ia tidak bisa kemana-mana.
Ketika malam hari, Pohon Kelapa hanya bisa melihat perahu nelayan
yang sedang berlayar. Lalu kemudian ia bergumam dalam hati, andai aku bisa
naik ke perahu layar itu, pasti aku bisa berlayar kemana saja. Melewati
beberapa pulau, melewati samudra yang luas dan melihat bangunan-bangunan megah
di luar sana. Tapi apalah daya, ia hanya sebatang pohon kelapa. Ia tidak
bisa kemana-mana.
Siang tiba, ia melihat pesawat terbang melintas di atasnya. Ia
bergumam dalam hati, andaikan aku bisa naik pesawat terbang itu. Tentu aku
bisa melihat gumpalan awan yang putih seperti kapas di atas sana. Tentu aku
bisa melihat bumi dari atas, gunung-gunung, hamparan sawah, deretan rumah,
bangunan dan menara pencakar langit. Tapi lagi-lagi ia hanya bisa bergumam
dalam hati atas seluruh harapannya itu.
Tapi tahukah kalian, ia punya satu rahasia kecil dari dirinya yang
membuatnya hebat. Kalian tahu, pohon kelapa memang tidak pernah kemana-mana.
Tapi ia punya buah. Ketika satu buah kelapa jatuh dari pohonnya, kemudian menggelinding
di atas pasir, lalu terbawa ombak ke tengah laut. Lalu beberapa hari kemudian
sampailah buah kelapa tersebut ke Eropa, dan tumbuh di sana. Kejadian itu
berulang, dimana Pohon Kelapa di tepi pantai yang tidak bisa kemana-mana tadi
menjatuhkan buahnya. Kemudian buah kelapa menggelinding di atas pasir, terbawa
ombak. Beberapa hari kemudian sampailah buah kelapa tersebut ke Benua Australia
dan tumbuh di sana. Kejadiannya terus berulang, sampai pada akhirnya hampir seluruh
dunia terdapat pohon kelapa.
“Amboooy.. jangan-jangan pohon kelapa yang aku lihat di Amerika itu
bibitnya dari kamu teman?” ujar Burung Pipit terkagum-kagum.
“Amboooy.. jangan-jangan pohon kelapa yang aku lihat di tepi pantai
benua Australia itu bibitnya dari kamu teman?” ujar Penyu tak kalah kagumnya
kepada Pohon Kelapa.
_Tamat_
Seperti pohon kelapa yang secara tidak sengaja menyebar bibitnya di
mana-mana. Jangan pernah lelah untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi
manusia lain J
*Semoga
apapun yang kita tulis, ketika itu suatu hal yang bermanfaat, maka ia akan
seperti bibit pohon kelapa yang kita tidak tahu akan bermanfaat untuk siapa.
Bisa jadi ketika kita posting tulisan di media sosial, ada beberapa orang di
luar sana ketika ia membaca tulisan kita, ia merasa termotivasi dan menjadi
pribadi yang lebih baik. Aamiin JJJ
*Reshare story by Tere Liye -Acara Talkshow Tere Liye @Aula IAIN
Pontianak
You should see how my partner Wesley Virgin's report launches with this SHOCKING AND CONTROVERSIAL VIDEO.
BalasHapusYou see, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "mind control" tactics that the government and others used to get everything they want.
As it turns out, these are the same secrets many celebrities (especially those who "come out of nowhere") and the greatest business people used to become rich and successful.
You probably know that you only use 10% of your brain.
That's because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.
Maybe that expression has even occurred INSIDE your own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head seven years back, while riding an unlicensed, garbage bucket of a vehicle with a suspended license and with $3.20 in his pocket.
"I'm so fed up with living check to check! Why can't I turn myself successful?"
You've taken part in those questions, ain't it right?
Your own success story is going to happen. All you have to do is in YOURSELF.
WATCH WESLEY SPEAK NOW